Translate in :

Kamis, 06 September 2012

Kejadian Tindihan : Antara Medis, Sains dan Mistis

kali ini saya akan menulis mengenai kejadian yang sering kita alami, saat Jelang tidur, pernahkah merasa tubuh kita sulit untuk digerakkan? Kita merasa ada sesuatu yang menindih tubuh hingga kita sulit bergerak atau bangun. Atau, jelang tidur pernahkah merasa tubuh kita berguncang hebat seakan-akan ada gempa? Sesaat akan terlelap, saat kesadaran makin menipis, pernahkah merasa tubuh serasa diangkat, diombang-ambing, dinaik-turunkan seperti sebuahjetcoaster, kadang terasa berjumpalitan di udara? Atau anda mendapatkan pengalaman mimpi yang berlapis-lapis dan andalah pengontrol mimpi itu seperti yang “dialami” Leonardo Di Caprio  dalam film INCEPTION? Sejujurnya, semua itu adalah pengalaman yang mengasyikan, (asdakalanya) menakutkan, menakjubkan sekaligus menegangkan. Bila anda bertanya-tanya tentang fenomena itu, mudah-mudahan anda mendapatkan jawabannya setelah membaca ulasan ini, terutama bagi anda yang pernah merasakannya.
Tidur adalah aktivitas yang diperlukan manusia untuk mengistirahatkan tubuh usai menjalani berbagai aktivitas. Saat tidur itulah tubuh menusia mengganti sel-sel yang rusak. Namun tidur bukan sekedar aktivitas biasa. Ternyata ada misteri seputar tidur dan menjelang terlelap.
Banyak fenomena yang dialami manusia saat tidur. Yang paling banyak dialami adalah fenomena tindihan. Tindihan adalah fenomena yang paling banyak dialami oleh manusia dibandngkan fenomena lain seperti Lucid Dream Experience dan Astral Projection.
Seperti dinyatakan di awal ulasan, tindihan adalah fenomena dimana saat tidur manusia merasa tubuhnya sulit digerakkan. Serasa ada sesuatu yang membekap dan menindih tubuh hingga sulit bernapas, bergerak dan bangun.Orang Sunda bilang eureup-eureup. Saat terlelap badan terkunci, disertai dengan kesulitan bernapas, kepanikan, dan ketakutan.
Secara medis, fenomena tindihan disebut sleep paralysis. Gejala ini bukan hal yang luar biasa, amat wajar terjadi terutama pada mereka yang kurang tidur. Saat tubuh sangat lelah, sedang beristirahat, ternyata otak tidak bisa diajak kompromi untuk istirahat. Otak manusia masih terjaga, namun karena anggota tubuh sedang tidur, otak hanya dapat membuat indra tertentu terjaga, seperti mata yang masih dapat melirik/melihat situasi dan telinga yang dapat mendengar stimuli. Mengapa bisa sulit bernapas? Barangkali ruangan tempatnya tidur pengap, ventilasinya kurang besar, aliran udara dalam ruangan tertahan. Mengapa panik? Karena kita tidak biasa menghadapi hal itu. Mengapa saat itu terjadi terasa ketakutan? Karena kita susah bangun dan menggerakkan anggota tubuh, mau berteriak pun susah. Kita berpikir yang jelek tentang situasi itu. Mengapa ada bayangan hitam saat tindihan? Itu halusinasi. Jadi semuanya berpangkal pada otak manusia.
Secara sain, gelombang pada otak dapat dijelaskan sebagai berikut (dalam http://danielrsn.wordpress.com)  :
Dalam otak terdapat jutaan sel syaraf yang saling berinteraksi, interaksi tersebut adalah berupa lompatan impuls yang berupa sinyal listrik dari satu neuron ke neuron yang lain. Lompatan – lompatan impuls ini kemudian menghasilkan suatu gelombang, semakin cepat frekuensi lompatan impuls maka semakin besar frekuensi gelombang yang dihasilkan.
Besarnya frekuensi gelombang otak menandakan kondisi fisik, kesadaran. dan pikiran kita..
  1. Betha, frekuensi 12 – 25 Hz. Dominan pada saat kita dalam kondisi terjaga, menjalani aktifitas sehari-hari yang menuntut logika atau analisa tinggi.

  2. Alpha, frekuensi 8 – 12 Hz.Dominan pada saat tubuh dan pikiran rileks dan tetap waspada. Misalnya ketika kita sedang membaca, menulis, berdoa dan ketika kita fokus pada suatu obyek. Gelombang alpha berfungsi sebagai penghubung pikiran sadar dan bawah sadar. Alfa juga menandakan bahwa seseorang dalam kondisi light trance atau kondisi hypnosis yang ringan. Pada level ini sering terjadi mimpi atau hayalan.

  3. Theta, frekuensi 4 – 8 Hz. Dominan di saat kita dalam kondisi hypnosis, meditasi dalam, hamper tidur, atau tidur.

  4. Delta, frekuensi 0,1 – 4 Hz. Dominan saat tidur lelap tanpa mimpi. Dan juga dialami oleh mereka yang jatuh pingsan atau koma dengan skala yang ‘parah’. Dalam frekuensi ini otak memproduksi human growth hormone yang baik bagi kesehatan manusia. Bila seseorang tidur dalam keadaan delta yang stabil, kualitas tidurnya sangat tinggi. Meski tertidur hanya sebentar, ia akan bangun dengan tubuh tetap merasa segar. Dan di wilayah inilah tidur tahap paling dalam (Rapid Eye Movement) terjadi.
Pada keadaan normal, proses tidur manusia yang baik adalah berturut – turut dimulai dari Betha sampai Delta, namun jika keadaan tubuh kita sedang stress, kelelahan, dan jam tidur tidak teratur maka urutannya menjadi betha, alpha, delta, dan kembali ke betha. Karena gelombang otak dari tahap tidur dalam langsung lompat ke tahap sadar secara tiba – tiba, maka tubuh akan mengalami kesadaran di bagian tubuh atas (mata, telinga) tetapi bagian tubuh yang lain belum sadar (khususnya bagian bawah tubuh). Dan hal itu memicu fenomena sleep paralysis atau yang biasa disebut ketindihan. Yang menarik, saat tindihan terjadi kita sering mengalami halusinasi, seperti melihat sosok atau bayangan hitam di sekitar tempat tidur. Tak heran, fenomena ini pun sering dikaitkan dengan hal mistis.
Gelombang Otak
Dari sudut pandang lainnya, yakni mistis, fenomena tindihan adalah gangguan jin. Manusia dalam kondisi lemah secara fisik/mental, kurang beristirahat/tidur, ditambah dengan tidak membaca doa sebelum tidur. Wajar saja bila diganggu jin karena manusia dalam kondisi kosong, mudah diganggu jin dan sebangsanya. Manusia sulit bangun dan bernapas karena ada yang menindih dan membekapnya. Rasa takut yang muncul adalah reaksi karena manusia merasakan jin  mengganggu dirinya.
Fenomena tindihan atau eureup-eureup
Salah satu peristiwa tindihan dan penampakan jin pengganggu pernah dimuat di Kompas(29/11/2010),  Rangga (24), seorang pemuda di Situbondo merasa terganggu oleh adanya penampakan sosok putih yang sering menindih saat tidur di kamar. “Hantu” cewek itu dapat ditangkap dengan bantuan orang yang barangkali sering minum TOLAK ANGIN alias orang pinter. Agus, sang ayah mengaku lega dengan tertangkapnya hantu cewek itu. ”Kami bersyukur, sebab tanpa bantuan Allah, mustahil makhluk gaib itu berhasil ditangkap,” ujar Agus.
Penampakan jin di Situbondo dalam sebuah botol yang kerap mengganggu seorang remaja Dalam botol terdapat bayangan putih seperti hantu Casper. (Sumber : Kompas)
Berikut ini adalah kepercayaan terhadap fenomena tindihan di berbagai negara (Erma Dwi Kusumastuti, dalam Kompas, 21/09/200cool
§ Di budaya Afro-Amerika, gangguan tidur ini disebut the devil riding your back, hantu yang sedang menaiki bahu seseorang.
§ Di budaya China, disebut gui ya shen alias gangguan hantu yang menekan tubuh seseorang.
§ Di budaya Meksiko, disebut se me subio el muerto dan dipercaya sebagai kejadian adanya arwah orang meninggal yang menempel pada seseorang.
§ Di budaya Kamboja, Laos dan Thailand, disebut pee umm, mengacu pada kejadian di mana seseorang tidur dan bermimpi makhluk halus memegangi atau menahan tubuh orang itu untuk tinggal di alam mereka.
§ Di budaya Islandia, disebut mara. Ini adalah kata kuno bahasa Island. Artinya hantu yang menduduki dada seseorang di malam hari, berusaha membuat orang itu sesak napas dan mati lemas.
§ Di budaya Tuki, disebut karabasan, dipercaya sebagai makhluk yang menyerang orang di kala tidur, menekan dada orang tersebut dan mengambil napasnya.
§ Di budaya Jepang, disebut kanashibari, yang secara literatur diartikan mengikat sehingga diartikan seseorang diikat oleh makhluk halus.
§ Di budaya Vietnam, disebut ma de yang artinya dikuasai setan. Banyak penduduk Vietnam percaya gangguan ini terjadi karena makhluk halus merasuki tubuh seseorang.
§ Di budaya Hungaria, disebut lidercnyomas dan dikaitkan dengan kata boszorkany (penyihir). Kata boszorkany sendiri berarti menekan sehingga kejadian ini diterjemahkan sebagai tekanan yang dilakukan makhluk halus pada seseorang di saat tidur.
§ Di budaya Malta, gangguan tidur ini dianggap sebagai serangan oleh Haddiela (istri Hares), dewa bangsa Malta yang menghantui orang dengan cara merasuki orang tersebut. Untuk terhindar dari serangan Haddiela, seseorang harus menaruh benda dari perak atau sebuah pisau di bawah bantal saat tidur.
§ Di budaya New Guinea, fenomena ini disebut Suk Ninmyo. Ini adalah pohon keramat yang hidup dari roh manusia. Pohon keramat ini akan memakan roh manusia di malam hari agar tidak menggangu manusia di siang hari. Namun, seringkali orang yang rohnya sedang disantap pohon ini terbangun dan terjadilah sleep paralysis.
Apakah tindihan adalah gejala normal secara medis atau gangguan jin, ataukah gangguan jin hanya sekedar mitos belaka, itu adalah pilihan kepada siapapun yang mempercayai penjelasan tersebut. Yang pasti, Rasulullah mengajarkan pada kita untuk berdoa sebelum tidur. Alangkah lebih baik apabila kita membaca beberapa surat dalam al-Qur`an seperti Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas dan ayat Kursi untuk memohon perlindungan kepada Allah dari gangguan jin, syetan dan sihir.
Wallahu a`lam
Semoga kita selalu dilindungi Allah saat tidur dan terjaga. Amin.
source : http://andy2dsd.mywapblog.com/kejadian-tindihan-antara-medis-sains-dan.xhtml

Tidak ada komentar:

Posting Komentar