kali ini saya
akan menulis mengenai kejadian yang sering kita alami, saat Jelang
tidur, pernahkah merasa tubuh kita sulit untuk digerakkan? Kita merasa
ada sesuatu yang menindih tubuh hingga kita sulit bergerak atau bangun.
Atau, jelang tidur pernahkah merasa tubuh kita berguncang hebat
seakan-akan ada gempa? Sesaat akan terlelap, saat kesadaran makin
menipis, pernahkah merasa tubuh serasa diangkat, diombang-ambing,
dinaik-turunkan seperti sebuahjetcoaster,
kadang terasa berjumpalitan di udara? Atau anda mendapatkan pengalaman
mimpi yang berlapis-lapis dan andalah pengontrol mimpi itu seperti yang
“dialami” Leonardo Di Caprio dalam film INCEPTION? Sejujurnya, semua
itu adalah pengalaman yang mengasyikan, (asdakalanya) menakutkan,
menakjubkan sekaligus menegangkan. Bila anda bertanya-tanya tentang
fenomena itu, mudah-mudahan anda mendapatkan jawabannya setelah membaca
ulasan ini, terutama bagi anda yang pernah merasakannya.
Tidur adalah aktivitas yang diperlukan
manusia untuk mengistirahatkan tubuh usai menjalani berbagai aktivitas.
Saat tidur itulah tubuh menusia mengganti sel-sel yang rusak. Namun
tidur bukan sekedar aktivitas biasa. Ternyata ada misteri seputar tidur
dan menjelang terlelap.
Banyak fenomena yang dialami manusia saat
tidur. Yang paling banyak dialami adalah fenomena tindihan. Tindihan
adalah fenomena yang paling banyak dialami oleh manusia dibandngkan
fenomena lain seperti Lucid Dream Experience dan
Astral Projection.
Seperti dinyatakan di awal ulasan, tindihan
adalah fenomena dimana saat tidur manusia merasa tubuhnya sulit
digerakkan. Serasa ada sesuatu yang membekap dan menindih tubuh hingga
sulit bernapas, bergerak dan bangun.Orang Sunda bilang eureup-eureup.
Saat terlelap badan terkunci, disertai dengan kesulitan bernapas,
kepanikan, dan ketakutan.
Secara medis,
fenomena tindihan disebut sleep paralysis.
Gejala ini bukan hal yang luar biasa, amat wajar terjadi terutama pada
mereka yang kurang tidur. Saat tubuh sangat lelah, sedang beristirahat,
ternyata otak tidak bisa diajak kompromi untuk istirahat. Otak manusia
masih terjaga, namun karena anggota tubuh sedang tidur, otak hanya dapat
membuat indra tertentu terjaga, seperti mata yang masih dapat
melirik/melihat situasi dan telinga yang dapat mendengar stimuli.
Mengapa bisa sulit bernapas? Barangkali ruangan tempatnya tidur pengap,
ventilasinya kurang besar, aliran udara dalam ruangan tertahan. Mengapa
panik? Karena kita tidak biasa menghadapi hal itu. Mengapa saat itu
terjadi terasa ketakutan? Karena kita susah bangun dan menggerakkan
anggota tubuh, mau berteriak pun susah. Kita berpikir yang jelek tentang
situasi itu. Mengapa ada bayangan hitam saat tindihan? Itu halusinasi.
Jadi semuanya berpangkal pada otak manusia.
Secara sain,
gelombang pada otak dapat dijelaskan sebagai berikut (dalam
http://danielrsn.wordpress.com) :
Dalam otak terdapat jutaan sel syaraf yang
saling berinteraksi, interaksi tersebut adalah berupa lompatan impuls
yang berupa sinyal listrik dari satu neuron ke neuron yang lain.
Lompatan – lompatan impuls ini kemudian menghasilkan suatu gelombang,
semakin cepat frekuensi lompatan impuls maka semakin besar frekuensi
gelombang yang dihasilkan.
Besarnya frekuensi gelombang otak menandakan
kondisi fisik, kesadaran. dan pikiran kita..
- Betha, frekuensi 12 – 25 Hz. Dominan pada saat kita dalam kondisi terjaga, menjalani aktifitas sehari-hari yang menuntut logika atau analisa tinggi.
- Alpha, frekuensi 8 – 12 Hz.Dominan pada saat tubuh dan pikiran rileks dan tetap waspada. Misalnya ketika kita sedang membaca, menulis, berdoa dan ketika kita fokus pada suatu obyek. Gelombang alpha berfungsi sebagai penghubung pikiran sadar dan bawah sadar. Alfa juga menandakan bahwa seseorang dalam kondisi light trance atau kondisi hypnosis yang ringan. Pada level ini sering terjadi mimpi atau hayalan.
- Theta, frekuensi 4 – 8 Hz. Dominan di saat kita dalam kondisi hypnosis, meditasi dalam, hamper tidur, atau tidur.
- Delta, frekuensi 0,1 – 4 Hz. Dominan saat tidur lelap tanpa mimpi. Dan juga dialami oleh mereka yang jatuh pingsan atau koma dengan skala yang ‘parah’. Dalam frekuensi ini otak memproduksi human growth hormone yang baik bagi kesehatan manusia. Bila seseorang tidur dalam keadaan delta yang stabil, kualitas tidurnya sangat tinggi. Meski tertidur hanya sebentar, ia akan bangun dengan tubuh tetap merasa segar. Dan di wilayah inilah tidur tahap paling dalam (Rapid Eye Movement) terjadi.
Pada keadaan normal, proses tidur manusia
yang baik adalah berturut – turut dimulai dari Betha sampai Delta, namun
jika keadaan tubuh kita sedang stress, kelelahan, dan jam tidur tidak
teratur maka urutannya menjadi betha, alpha, delta, dan kembali ke
betha. Karena gelombang otak dari tahap tidur dalam langsung lompat ke
tahap sadar secara tiba – tiba, maka tubuh akan mengalami kesadaran di
bagian tubuh atas (mata, telinga) tetapi bagian tubuh yang lain belum
sadar (khususnya bagian bawah tubuh). Dan hal itu memicu fenomena
sleep paralysis atau yang biasa disebut ketindihan. Yang
menarik, saat tindihan terjadi kita sering mengalami halusinasi,
seperti melihat sosok atau bayangan hitam di sekitar tempat tidur. Tak
heran, fenomena ini pun sering dikaitkan dengan hal mistis.
Gelombang Otak
Dari sudut pandang lainnya, yakni
mistis, fenomena tindihan adalah gangguan
jin. Manusia dalam kondisi lemah secara fisik/mental,
kurang beristirahat/tidur, ditambah dengan tidak membaca doa sebelum
tidur. Wajar saja bila diganggu jin karena manusia dalam kondisi kosong,
mudah diganggu jin dan sebangsanya. Manusia sulit bangun dan bernapas
karena ada yang menindih dan membekapnya. Rasa takut yang muncul adalah
reaksi karena manusia merasakan jin mengganggu dirinya.
Fenomena tindihan atau eureup-eureup
Salah satu peristiwa tindihan dan penampakan
jin pengganggu pernah dimuat di Kompas(29/11/2010),
Rangga (24), seorang pemuda di Situbondo merasa terganggu oleh adanya
penampakan sosok putih yang sering menindih saat tidur di kamar. “Hantu”
cewek itu dapat ditangkap dengan bantuan orang yang barangkali sering
minum TOLAK ANGIN alias orang pinter. Agus, sang ayah mengaku lega
dengan tertangkapnya hantu cewek itu. ”Kami bersyukur, sebab tanpa
bantuan Allah, mustahil makhluk gaib itu berhasil ditangkap,” ujar Agus.
Penampakan jin di Situbondo dalam sebuah
botol yang kerap mengganggu seorang remaja Dalam botol terdapat bayangan
putih seperti hantu Casper. (Sumber : Kompas)
Berikut ini adalah kepercayaan terhadap
fenomena tindihan di berbagai negara (Erma Dwi Kusumastuti, dalam
Kompas, 21/09/200
§ Di
budaya Afro-Amerika, gangguan tidur ini disebut the
devil riding your back, hantu yang sedang menaiki bahu
seseorang.
§ Di
budaya China, disebut gui ya shen alias
gangguan hantu yang menekan tubuh seseorang.
§ Di
budaya Meksiko, disebut se me subio el muerto dan
dipercaya sebagai kejadian adanya arwah orang meninggal yang menempel
pada seseorang.
§ Di
budaya Kamboja, Laos dan Thailand, disebut pee umm,
mengacu pada kejadian di mana seseorang tidur dan bermimpi makhluk
halus memegangi atau menahan tubuh orang itu untuk tinggal di alam
mereka.
§ Di
budaya Islandia, disebut mara. Ini adalah
kata kuno bahasa Island. Artinya hantu yang menduduki dada seseorang di
malam hari, berusaha membuat orang itu sesak napas dan mati lemas.
§ Di
budaya Tuki, disebut karabasan, dipercaya
sebagai makhluk yang menyerang orang di kala tidur, menekan dada orang
tersebut dan mengambil napasnya.
§ Di
budaya Jepang, disebut kanashibari,
yang secara literatur diartikan mengikat sehingga diartikan seseorang
diikat oleh makhluk halus.
§ Di
budaya Vietnam, disebut ma de yang artinya
dikuasai setan. Banyak penduduk Vietnam percaya gangguan ini terjadi
karena makhluk halus merasuki tubuh seseorang.
§ Di
budaya Hungaria, disebut lidercnyomas dan
dikaitkan dengan kata boszorkany (penyihir).
Kata boszorkany sendiri berarti menekan sehingga
kejadian ini diterjemahkan sebagai tekanan yang dilakukan makhluk halus
pada seseorang di saat tidur.
§ Di
budaya Malta, gangguan tidur ini dianggap sebagai serangan oleh Haddiela
(istri Hares), dewa bangsa Malta yang menghantui orang dengan cara
merasuki orang tersebut. Untuk terhindar dari serangan Haddiela,
seseorang harus menaruh benda dari perak atau sebuah pisau di bawah
bantal saat tidur.
§ Di
budaya New Guinea, fenomena ini disebut Suk Ninmyo.
Ini adalah pohon keramat yang hidup dari roh manusia. Pohon keramat ini
akan memakan roh manusia di malam hari agar tidak menggangu manusia di
siang hari. Namun, seringkali orang yang rohnya sedang disantap pohon
ini terbangun dan terjadilah sleep paralysis.
Apakah tindihan adalah
gejala normal secara medis atau gangguan jin, ataukah gangguan jin
hanya sekedar mitos belaka, itu adalah pilihan kepada siapapun yang
mempercayai penjelasan tersebut. Yang pasti, Rasulullah mengajarkan pada
kita untuk berdoa sebelum tidur. Alangkah lebih baik apabila kita
membaca beberapa surat dalam al-Qur`an seperti Al-Ikhlas, Al-Falaq,
An-Nas dan ayat Kursi untuk memohon perlindungan kepada Allah dari
gangguan jin, syetan dan sihir.
Wallahu a`lam
Semoga kita selalu dilindungi Allah
saat tidur dan terjaga. Amin.
source :
http://andy2dsd.mywapblog.com/kejadian-tindihan-antara-medis-sains-dan.xhtml
Tidak ada komentar:
Posting Komentar